Example 728x250
Tafsir Ayat Populer

Penafsiran Surah Al-Isra’ Ayat 78 : Waktu Shalat

66
×

Penafsiran Surah Al-Isra’ Ayat 78 : Waktu Shalat

Sebarkan artikel ini
Penafsiran Surah Al-Isra’ Ayat 78 : Waktu Shalat
Penafsiran Surah Al-Isra’ Ayat 78 : Waktu Shalat
Example 468x60

Surah Al-Isra’ Ayat 78

اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا

Artinya: “Laksanakanlah Shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula Shalat) Subuh. Sungguh, Shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS. Al-Isra’ 78)

Ayat ini secara harfiahnya memerintahkan untuk melaksanakan shalat  pada saat tergelincirnya matahari hingga tenggelamnya matahari dan waktu keluarnya fajar. Perintah melaksanakan shalat adalah ibadah yang sangat urgen sebagaimana penjelasan berikut ini:

Pertama, Shalat adalah paling mulianya ibada setelah iman. Oleh karenanya Allah SWT. menempatkan perintah Shalat setelah Allah  menjelaskan tentang ketuhanan,  akhirat dan kenabian. Karena Shalat merupakan paling mulianya suatu ibadah serta atas faktor  tersebut diperintahkan untuk melaksanakan Shalat.

Kedua, Shalat dapat menolak hal-hal yang benci dan keburukan dari apa. Oleh karenanya maka Shalat penting untuk di lakukan karena dapat membantu seseorang terhindar dari kemungkaran dan perbuatan keji.

Penafsiran QS. Al-Isra’ 78
  1. Lam  dalam Dulukisy Syamsi

Menurut Al-Wahidi lam  dalam dulukisy Syamsi adalah lam li ajlih dan sebab. Oleh karena maka lidulukisy syamsi adalah karena sebab tergelincirnya matahari.

  1. Dulukisy Syamsi

Ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan dulukisy syamsi. Perbedaan ini terbagi dua, yaitu:

Pertama,  makna dulukisy syamsi adalah tenggelamnya matahari. Pendapat ini adalah pendapat yang dipilih oleh Imam Fara dan Ibnu Qutaibah. Pendapat ini di dasarkan kepada pendapat Sayyidina Ali, Ibnu Abbas dan Abdullah Ibnu Mas’ud.

Kedua, makna dulukisy syamsi adalah tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit pada siang hari. Pendapat ini adalah pendapat yang dipilih oleh kebanyakan sahabat dan tabiin. Untuk melegitimasi pendapatnya ini mereka mengemukakan beberapa hujjahnya berikut ini:

Hujjah pertama,  adalah hadis dari Jabir RA.:

عَنْ جَابِرٍ أَنَّهُ قَالَ: «طَعِمَ عِنْدِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابَهُ ثُمَّ خَرَجُوا حِينَ زَالَتِ الشَّمْسُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا حِينَ دَلَكَتِ الشَّمْسُ»

Artinya: Diriwayatkan dari Jabir RA.  dia berkata:  Rasulullah SAW.. dan Sahabatnya makan di sampingku.  Kemudian mereka keluar ketika tergelincir matahari.  Lalu Rasulullah SAW.. bersabda:  ini ketika tergelincir matahari.

Pada hadis ini Rasulullah SAW.. memaknai dalku dengan tergelincir.

Hujjah kedua, Hadis yang di riwayatkan pemilik kitab Al-Kassyaf berikut ini:

رَوَى صَاحِبُ «الْكَشَّافِ» عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ حِينَ زَالَتِ الشَّمْسُ فَصَلَّى بِيَ الظَّهْرَ»

Artinya: Diriwayatkan oleh pemilik kitab  Al-Kassyaf  dari Rasulullah SAW.. Beliau  bersabda:  Jibril AS. mendatangiku Karena tergelincirnya matahari ketika matahari tergelincir  kemudian dia Shalat dzuhur denganku.

Hujjah yang ketiga, Pakar bahasa memaknai duluki tergelincir . Oleh karenanya dikatakan “dalikatun”  kepada matahari ketika tergelincir pada siang hari. Imam Qaffal berkata:

أَصْلُ الدُّلُوكِ الْمَيْلُ

Artinya: Asal tergelincir adalah condongnya matahari.

  1. Ghasaqi Al-Laili

Penafsiran dari Ashabul Laili banyak pendapat, menurut Ato’ ghahsaqul laili adalah awal malam.  Sedangkan menurut Ibnu Abbas ghahsaqul laili adalah malam ketika gelap. Begitu juga penafsiran yang di kemukakan oleh Al Azhari. Menurutnya ghahsaqul laili adalah malam ketika tenggelamnya mega.

Namun pendapat Ibnu Abbas dan Al-Azhari ini berbeda dengan penafsiran yang dikemukakan oleh Fahrudin Ar-Razi.  Menurut Ar-Razi jika ghahsaqul laili di maknai dengan malam yang gelap maka QS. Al-Isra’ ayat 78 ini mengandung empat waktu salat, yaitu zuhur Ashar Maghrib dan Isa’.

Hal ini tidak sesuai dengan dhahir ayat tersebut.  Menurutnya penafsiran yang lebih relevan yaitu ghahsaqul laili ditafsiri dengan awal malam.  Dengan demikian maka QS. Al-Isra’ ayat 78 ini mengandung tiga waktu shalat yaitu dzuhur, ashar dan magrib.

Quranal Fajri

Yang dimaksud dengan quranal fajri adalah shalat subuh. Semua ulama sepakat dalam penafsiran quranal fajri ini. Artinya kata qurana di maknai dengan shalat. Penggunaan kata qurana yang di maknai shalat ini memiliki beberapa faedah,  sebagaimana penjelasan berikut ini:

Pertama , Penggunaan kata quranal fajri menunjukkan bahwa salat tidak akan sempurna kecuali dengan bacaan-bacaan sebagaimana bacaan-bacaan dalam shalat  yang sudah di jadikan rukun dan kesunahan-kesunahan

Kedua,  Kata qurana dimudahkan kepada Al-Fajri mengindikasikan bahwa   keluarnya Fajar adalah awal diwajibkannya shalat subuh bukan wajib shalat subuh pada saat keluar fajar. Shalat di awal waktu hukumnya  sunnah.

Ketiga, Pakar fiqih menjelaskan bahwa dalam salat subuh disunahkan membaca bacaan surat yang panjang dibandingkan shalat-shalat lainnya.  Karena menurut Jumhur ulama pada saat salat subuh malaikat malam dan siang berkumpul di belakang Imam.

Malaikat siang turun ketika salat pada waktu shubuh dan sebelum naiknya malaikat malam. Ketika imam selesai dari salatnya, malaikat malam naik dan Malaikat pagi yang tetap menyertai orang shalat.  Ketika itu Malaikat tersebut berdoa:

يَا رَبِّ إِنَّا تَرَكْنَا عِبَادَكَ يُصَلُّونَ لَكَ وَتَقُولُ مَلَائِكَةُ النَّهَارِ رَبَّنَا أَتَيْنَا عِبَادَكَ وَهُمْ يُصْلُونَ فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى لِلْمَلَائِكَةِ اشْهَدُوا أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ.

Artinya: Wahai Tuhanku Sesungguhnya kami meninggalkan hamba-hambamu dalam keadaan salat kepadamu. Dan Malaikat siang berdoa: Wahai Tuhanku kami mendatangi hamba-hambamu sedangkan mereka dalam keadaan salat.  kemudian Allah berfirman kepada malaikat:  saksikanlah sesungguhnya aku telah mengampuni mereka.

Itulah penafsiran surah Al-Isra’ Ayat 78 tentang waktu shalat, semoga dapat memberi manfaat

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.