Example 728x250
Ulumul Quran

TEORI MADANIYAH DALAM AL-QUR’AN

76
×

TEORI MADANIYAH DALAM AL-QUR’AN

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Penulis: Sopiatul Maysaroh, Mahasiswa IPS 2023 IAIN Ponorogo

Al Qur’an Media – Prinsip umat muslim menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bukan hanya paham tentang isi dari kandungan namun juga pemahaman dan pengetahuan cara mengkaji Al-Qur’an tersebut. Dalam pembahasan Al-Qur’an banyak sekali yang harus dikupas secara mendalam salah satunya Surat Makkiyah dan surat Madaniyah.Tidak hanya diperbincangkan saja, keberadaan dianggap begitu penting dalam memahami dan menafsirkan hukum-hukum dalam Al- Qur’an. Namu artikel ini menjelaskan mengenai tentang Surat Madaniyah.

Artikel ilmiah ini bertujuan umtuk memahami dan menjelaskan konsep Surat Madaniyah dalam Al-Qur’an. Melalui pembahasan mendalam tentang konteks, sejarah, dan aplikasi dari Surat Madaniyah, artikel ini berusaha memberrikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana ayat-ayat Al-Qur’an terutama pada ayat-ayat dari surat Madaniyah yang diterapkan. Diharapkan melalui pembacaan artikel ini, pembaca dapat memahami pentingnya materi tentang macam-macam , ciri-ciri serta apa saja contoh Surat Madaniyah dalam memahami dan menerapkan ajaran Al-Qur’an secara tepat dan relavan.

A. Pengertian Surat Madaniyah

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.Tujuan utama diturunkan Al-Qur’an adalah untuk menjadikan pedoman manusia dalam menata kehidupan supaya memperoleh kebahagiaan di dunia dan akherat. Allah menurunkan Al-Qur’an yang terdiri dari dua surat yaitu Surat Makkiyah dan surat Madaniyah.surat yang dikatagorikan dalam Madaniyah identik dengan ayat pembahasan tentang sosial, dikarenakan pada masa rasulullah hijrah ke Madinah masyarakat di Madinah telah banyak yang memeluk agama islam sehingga tugas rasulullah.

pada masa itu tidak terfokus pada penegak ketauhidan saja, namun bertugas untuk menyebar luaskan agama islam dan menegakkan hukum-hukum pada agama islam. Oleh karena itu Allah menurunkan ayat Al-quran sesuai kebutuhan pada masa itu untuk menjadi pedoman dalam lingkup sosial kaum muslim dengan menurunkan ayat-ayat al-quran dengan tema-tema hukum politik dan sosial. Dari pengertian surat Madaniyah di atas,ada beberapa pengertian lain dari Madaniyah.

Pertama,al-Madani adalah ayat atau surah yang diturunkan setelah hijrah, baik yang turun di Mekkah atau Madinah. Al-Madani turun pada tahun fathu Makkah atau tahun terjadinya Haji Wada’.

Kedua, al-Madani adalah ayat atau surah yang berada di tengah yang diturunkan di Madinah. Artinya, surah ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW saat bepergian di Madinah dan disebut sebagai surah Madani.

Ketiga, al-Madani adalah sesuatu yang ditujukan khusus untuk penduduk Madinah. Al-Qadhi Abu Bakar menjelaskan bahwa untuk mengetahui al-Makki dan al-Madani dikembalikan pada hafalan sahabat dan tabi’in.

Berbicara mengenai kedudukan dan ancaman bagi orang-orang munafik.Banyak menyebutkan tentang jihad serta pemberian ijin berperang dan hukum- hukumnya.Menjelaskan tentang hukum-hukum, seperti had, faraidh, hak-hak, undang-undang politik, ekonomi, dan masalah kenegaraan.Berisi ayat-ayat yang panjang.Penentangan terhadap ahli Alkitab dan seruan terhadap mereka untuk menghilangkan sikap berlebihan dalam agama mereka.Ayatnya banyak menggunakan ungkapan “ya al-ladzina amanuu” dan jarang menggunakan kalimat “ya ayyuha al-nas”.

B. Contoh Surat Madaniyah

Dalam Al-Qur’an Surat Madaniyah terbagi menjadi beberapa surat diantaranya adalah sebagai contoh berikut;

Ada 20 surat yang tergolong Madaniyah

  1. Surah Al Baqarah
  2. Surah Ali Imran
  3. Surah An-Nisaa’
  4. Surah Al-Maa’idah
  5. Surah Al-Anfal
  6. Surah At-Taubah
  7. Surah An-Nur
  8. Surah Al-Ahzab
  9. Surah Muhammad Surah Al-Fath
  10. Surah Al Hujurat
  11. Surah Al-Hadid
  12. Surah Al-Mujadilah
  13. Surah Al-Hasyr
  14. Surah Al-Mumtahanah
  15. Surah Al-Jumu’ah
  16. Surah Al-Munafiqun
  17. Surah Ath-Thalaq
  18. Surah At-Tahrim
  19. Surah An-Nashr

C. Ciri-ciri Surat Madaniyah

  1. Kata-kata atau kalimat yang digunakan Surat atau ayat yang menandakan bahwa itu Madaniyyah adalah menggunakan kata-kata atau kalimat yang Kata-kata atau kalimat dalam surat Madaniyyah menggunakan ushul dan ungkapan-ungkapan syaria. Identik dengan ayat-ayatnya yang panjang dan biasanya menggunakan lafadz “Yaa ayyuhannaas”, juga dengan menggunakan gaya bahasa yang menjelaskan tujuan dari ayat tersebut serta dapat memantapkan ebagai Ayat atau Surat Makkiyah……102 kata Qasam (sumpah) dan tasybih. Didalam surat atau ayat-ayat Makiyyah terdapat lafadz “Kalla” dan “Yaa ayyuhannaas”. Setiap surat yang dibuka dengan hurufhuruf singkatan, seperti Alif Laam Mim, Alif Laam Ra, Ha Mim, dan lain-lainnya adalah Makiyyah. Kecuali surat Al-Baqarah dan AliImran. b) Kandungan atau isinya Surat atau ayat- ayat Makiyyah banyak berisikan tentang ajakan untuk bertauhid, beribadah kepada Allah SWT, serta meninggalkan bentuk peribadatan selain kepada Allah SWT. Surat atau ayat-ayat Makiyyah juga mengisahkan tentang para Nabi dan umat terdahulu, pembuktian risalah Allah SWT, kebenaran adanya hari kiamat, penjelasan tentang surga dan segala kenikmatannya, penjelasan tentang neraka dan segala siksaannya, serta argumen yang ditujukan kepada orang-orang musyrikin yaitu dengan bukti-bukti yang rasional dan ayatayat kauniyah yang artinya ayat-ayat tentang alam semesta dan segala ciptaan-Nya (T.M. Hasbi As-Shiddieqy, 2008: 82).
  2. Surat atau ayat Madaniyyah Kata-kata atau kalimat yang digunakan Surat atau ayat yang menandakan bahwa itu Madaniyyah adalah menggunakan kata-kata atau kalimat yang mendalam. Kata-kata atau kalimat dalam surat Madaniyyah menggunakanushul dan ungkapan-ungkapan syaria. Identik dengan ayat-ayatnya yang panjang dan biasanya menggunakan lafadz “Yaa ayyuhannaas”, juga dengan menggunakan gaya bahasa yang menjelaskan tujuan dari ayat tersebut serta dapat memantapkan syariat. Setiap surat yang didalamnya disebutkan orangorang munafik adalah termasuk surah Madaniyyah, kecuali surat An-Nakabut. Kandungan atau isinya Didalam surat atau ayat-ayat Madaniyyah mengandung kewajiban bagi setiap makhluk serta sanksi-sanksinya, seperti perintah untuk beribadah dan beramal sholeh, perintah untuk berjihad, perintah untuk berdakwah, menjelaskan hukum mawaris, hubungan sosial, kaidah hukum dan masalah perundangundangan. Seruan kepada Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah SWT.

D. Kegunaan Mempelajari Teori  Madaniyyah

Kegunaan mempelajari teori Makiyyah dan Madaniyah itu banyak sekali. Dalam hal ini, Al-Zarqani didalam kitabnya “Manahilul ‘Irfan” menerangkan sebagian dari teori ini, yaitu:

  1. Dengan ilmu ini kita dapat membedakan dan mengetahui ayat mana yang Mansukh dan Nasikh. Apabila terdapat dua ayat atau lebih mengenai suatu masalah, sedang hukum yang terkandung dalam ayatayat ini bertentangan. Kemudian dapat diketahui bahwa ayat yang satu Makiyyah, sedangkan ayat yang lainnya adalah Madaniyyah, maka sudah tentu ayat yang Makiyyah itulah yang di nasakh oleh ayat yang Madaniyyah, karena ayat yang Madaniyyah adalah yang terakhir
  2. Dengan ilmu ini kita dapat mengetahu Sejarah Hukum Islam dan perkembangannya yang bijaksana secara umum. Dengan demikian kita dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap ketinggian kebijaksanaan islam didalam mendidik manusia baik secara perorangan maupun secara
  3. Ilmu ini dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap kebesaran, kesucian, dan keaslian Al-Qur’an karena melihat besarnya perhatian umat islam sejak turunnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan AlQur’an, dengan sedetail-detailnya. Sehingga, dapat mengetahui mana ayat-ayat yang turun sebelum hijrah dan sesudah hijrah, ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi sedang menetap dan dalam bepergian atau perjalanan, ayat- ayat yang turun pada malam hari dan siang hari, ayat-ayat yang turun pada musim panas dan dingin, dan lain sebagainya sebagaimana yang telah tercantumkan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

 Jalulushlin Rahmad, dkk, Belajar Madah Vauw War’an, Viditor, Sukandi KD (Jakarta, Lentera Basentama, 2002)

As-Suyuthi. 2010. Al-Itqon fi ulum AlQur’an. Cet, Ke-1, Kairo: Dur AlTurets. Ramli, Muhammad. 2010. Potensi Ilmu Makky Dan Madany Dalam Penafsiran Al-Qur’an.

Muhammad, Badr Ad-din. 2012. AlBurrah fi Ulumul Qur’an. Kairo: Darul Hadits Wijaya, Aksin.2014.

Arah Baru Studi Ilmu Al-Qur’an: Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamid, Salahuddin. 2002. Study Ulumul Qur’an. : PT Intimedia Ciptanusantara. Jakarta

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.